Sabtu, 03 Maret 2012

TinjauanTinjauanDec 29, '07 11:02 AM
untuk semuanya
Kategori:Buku
JenisAgama & Kepercayaan
Penulis:ABU BAKAR JABIIR AL-JAZAIRY
surga mempunyai delapan pintu, jarak antara dua pintunya mencapai empat puluh tahun perjalanan. Allah SWT menciptakan daun-daun pintu surga dari batu yaqut berwarna merah yang berlapiskan emas.

istana itu adalah mutiara di mana atap, pintu, pembuka dan penutupnya berbentuk melengkung, di depan surga itu terdapat permata hijau yang bermatakan warna merah, di dalamnya ada tujuh puluh pintu, setiap pintunya menghubungkan dengan permata yang lain yang tidak pernah sama warnanyan, di setiap ruangan permata disediakan ranjang-ranjang, istri-istri, juga pendamping-pendamping (bidadari), yang terjelek diantara mereka adalah bidadari (aina') yang mengenakan tujuh puluh baju yang cantik dan baru, bagian dalam betisnya nampak kelihatan di balik bajunya itu, hati bidadari itu bisa dijadikan kaca cermin bagi penghuni surga dan sebaliknya, jika ia menolak sesuatu maka (daya tariknya) bertambahlah di depan matanya (penghuni surga) hingga tujuh puluh kali lipat,.

bangunan-bangunan surga terbuat dari batu-bata emas, dan batu-bata perak, perekatnya adalah kesturi, kerikilnya adalah permata dan batu yaqut, dabunya adalah za'faran, siapapun yang emmasuki surga akan meras anikmat dan tidak akan merasa sedih, akan kekal tidak akan mati, pakaiannya tidak akan basah, kemudaannya tidak akan pudar.

penduduk surga yang paling rendah kelasnya, seluruhnya dilayani oleh sepuluh ribu pelayan, setiap pelayan memegang dua baki salah satunya dari perak dan yang lain dari emas. setiap baki mempunyai warna yang berbeda dengan yang lain, (setiap penghuni surga) memakan dari baki terakhir (rasanya) sama seperti baki pertama, kemudian setelahnya mereka berkeringat dan bersendawa (baunya) seharum minyak kasturi, mereka tidak buang air besar maupun buang air kecil, tidak pula beringus.

Sebelumnya: THE GOSPEL OF ALI (JESUS THROUGH SHI'TE NARRATION)
Selanjutnya : TEST PACK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar